Beranda | Artikel
Waktu Terbaik Membaca Al-Quran - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Minggu, 19 September 2021

Waktu Terbaik Membaca Al-Quran – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Kapan waktu terbaik untuk membaca al-Quran? Kapan waktu terbaik untuk mendengar al-Quran? Dan kapan waktu terbaik untuk mentadabburi al-Quran? Nabi ‘alaihis shalatu wassalam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman, ‘Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada dengan apa yang Aku wajibkan kepadanya’.”

Dan Shalat Fardhu adalah ibadah yang paling agung bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala Shalat Fardhu merupakan ibadah yang paling agung bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah ibadah yang paling mulia, yaitu tauhid. Shalat Fardhu adalah rukun Islam yang paling mulia setelah tauhid. Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada Allah dengan sesuatu yang lebih Allah cintai daripada dengan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, waktu yang paling baik untuk membaca al-Quran adalah membacanya ketika mendirikan Shalat Fardhu.

Dan waktu yang paling baik untuk mendengarkan al-Quran adalah ketika Shalat Fardhu, saat imam membacanya. Dan waktu yang paling baik untuk membaca al-Quran ada di waktu tersebut. Dan catatlah faedah berharga dari Syaikh al-Islam, Ibnu Taimiyah rahimahullahu Ta’ala, beliau berkata, “Dan keutamaan yang ada …” “Dan keutamaan yang ada bagi pembaca al-Quran mencakup orang yang membacanya saat shalat melebihi cakupannya pada orang lainnya.” “Dan keutamaan yang ada bagi pembaca al-Quran mencakup orang yang membacanya saat shalat melebihi cakupannya pada orang lainnya.”

Orang lainnya, yaitu selain orang yang shalat. Dan katakan juga demikian bahwa keutamaan bagi orang yang mendengar al-Quran mencakup orang yang mendengarnya saat shalat melebihi cakupannya pada orang lainnya. Juga keutamaan dalam mentadabburi al-Quran mencakup orang yang mentadabburinya saat shalat, melebihi cakupannya pada orang lain.

Ketika kita memiliki kelemahan dalam memahami perkara yang seperti ini, maka kamu mendapati beberapa makmum yang jika imam sedikit memperpanjang bacaannya, ia akan mengeluh. Lalu setelah ia bertasbih sehabis shalatnya, ia membuka mushaf al-Quran dan membacanya, masya Allah! Membacanya berlembar-lembar,
padahal bacaan al-Quran dalam shalat lebih baik.

=======================

مَا هُوَ أَفْضَلُ الوَقْتِ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

وَمَا هُوَ أَفْضَلُ الوَقْتِ لِسَمَاعِ الْقُرْآنِ

وَمَا هُوَ أَفْضَلُ الوَقْتِ لِتَدَبُّرِ الْقُرْآنِ

يَقُولُ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

يَقُولُ اللهُ تَعَالَى مَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ

أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ

وَالصَّلَاةُ الْفَرِيضَةُ

هِيَ أَعْظَمُ الْقُرَبِ إِلَى اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

الصَّلَاةُ الْفَرِيضَةُ أَعْظَمُ الْقُرَبِ

إِلَى اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بَعْدَ أَجَلِّ الْقُرَبِ الَّتِي هِيَ التَّوْحِيدُ

فَالْفَرِيضَةُ هِيَ أَعْظَمُ أَرْكَانِ الْإِسْلَامِ بَعْدَ التَّوْحِيْدِ

وَمَا تَقَرَّبَ عَبْدٌ إِلَى اللهِ بِشَيْءٍ

َبُّ إِلَى اللهِ مِمَّا افْتَرَضَهُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى عِبَادِهِ

فَأَفْضَلُ وَقْتٍ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ قِرَاءَتُهُ فِي الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ

وَأَفْضَلُ وَقْتٍ تَسْتَمِعُ لِلْقُرْآنِ

أَنْ تَسْتَمِعَ إِلَيْهِ فِي الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ عِنْدَمَا يَتْلُو الْإِمَامُ

وَأَفْضَلُ وَقْتٍ لِتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ هُوَ هَذَا الْوَقْتُ

وَقَيِّدُوا هَذِهِ الْفَائِدَةَ الثَّمِينَةَ لِشَيْخِ الْإِسْلَامِ ابْنِ تَيْمِيَّةَ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى

يَقُولُ وَمَا وَرَدَ مِنَ الْفَضْلِ

وَمَا وَرَدَ مِنَ الْفَضْلِ لِقَارِئِ الْقُرْآنِ

يَتَنَاوَلُ الْمُصَلِّيَ أَعْظَمَ مِمَّا يَتَنَاوَلُ غَيْرَهُ

وَمَا وَرَدَ مِنَ الْفَضْلِ لِقَارِئِ الْقُرْآنِ

يَتَنَاوَلُ الْمُصَلِّيَ أَعْظَمَ مِمَّا يَتَنَاوَلُ غَيْرَهُ

غَيْرَ الْمُصَلِّي

أَيْضًا قُلْ مِثْلَ هَذَا مَا وَرَدَ مِنَ الْفَضْلِ لِسَمَاعِ الْقُرْآنِ

يَتَنَاوَلُ الْمُصَلِّيَ أَعْظَمَ مِمَّا يَتَنَاوَلُ غَيْرَهُ

وَمَا وَرَدَ مِنَ الْفَضْلِ فِي تَدَبُّرِ الْقُرْآنِ يَتَنَاوَلُ الْمُصَلِّيَ أَعْظَمَ مِمَّا يَتَنَاوَلُ غَيْرَهُ

لَّمَا كَانَ عِنْدَنَا خَلَلٌ فِي فَهْمِ مِثْلِ هَذِهِ الْأُمُورِ

تَجِدُ بَعْضَ النَّاسِ إِذَا طَوَّلَ الْإِمَامُ فِي الْقِرَاءَةِ قَلِيلًا تَضَجَّرَ

ثُمَّ بَعْدَ أَنْ يُسَبِّحَ هُوَ مِنْ صَلَاتِهِ يَفْتَحُ الْمُصْحَفَ وَيَقْرَأُ مَا شَاءَ اللهُ

يَقْرَأُ صَفَحَاتٍ

مَعَ أَنَّ مَا كَانَ فِي الصَّلَاةِ أَفْضَلُ


Artikel asli: https://nasehat.net/waktu-terbaik-membaca-al-quran-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/